Contoh Hadits Qudsi
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمـٰنِ الرّحِيْمِ
الحمد لله، والصلاة والسّلام علَى سيّدنا رسول الله، وعَلى اۤله وصحبه ومن والاه
Thread ini InsyaaAllah akan diisi dengan
kumpulan hadits yang berasal dari buku Forty Hadith Qudsi (الاربعون
القدسية) karya Dr. Ezzeddin Ibrahim, yang memuat 40 Hadits Qudsi yang
telah diseleksi secara ketat keshahihan dan kehasanannya. 34 Hadits di
dalamnya diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari kitab shahih mereka,
dan 6 lainnya diambil dari kitab-kitab hadits pokok lainnya.
semoga thread ini bermanfaat, dan tercatat sebagai amal kebaikan disisi Allah SWT.
mohon dikoreksi jika ada salah ketik, maupun terjemah.
———————————————————————————–mohon dikoreksi jika ada salah ketik, maupun terjemah.
Hadits Ke-1
:عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
” لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ، كَتَبَ فِي كِتَابِهِ عَلَى نَفْسِهِ، فَهُوَ مَوْضُوعٌ عِنْدَهُ: إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي”
(رواه مسلم (وكذلك البخاري والنسائي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, dia
berkata; telah bersabda Rasulullah SAW, “Ketika Allah menetapkan
penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk
diri-Nya sendiri: Sesungguhnya rahmat-Ku (kasih sayangku) mengalahkan
murka-Ku”
~diriwayatkan oleh Muslim (begitu juga oleh al-Bukhari, an-Nasa-i dan Ibnu Majah)
Hadits Ke-2
:عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
” قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: كَذَّبَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ
ذَلِكَ، وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ
إِيَّايَ فَقَوْلُهُ: لَنْ يُعِيدَنِي كَمَا بَدَأَنِي، وَلَيْسَ أَوَّلُ
الْخَلْقِ بِأَهْوَنَ عَلَيَّ مِنْ إِعَادَتِهِ، وَأَمَّا شَتْمُهُ
إِيَّايَ فَقَوْلُهُ: اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا، وَأَنَا الْأَحَدُ
الصَّمَدُ، لَمْ أَلِدْ وَلَمْ أُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لِي كُفُوًا أَحَدٌ”
(رواه البخاري (وكذلك النسائي
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a.,
bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, telah Berfirman Allah ta’ala: Ibnu Adam
(anak-keturunan Adam/umat manusia) telah mendustakanku, dan mereka tidak
berhak untuk itu, dan mereka mencelaku padahal mereka tidak berhak
untuk itu, adapun kedustaannya padaku adalah perkataanya, “Dia tidak
akan menciptakankan aku kembali sebagaimana Dia pertama kali
menciptakanku (tidak dibangkitkan setelah mati)”, aadpun celaan mereka
kepadaku adalah ucapannya, “Allah telah mengambil seorang anak,
(padahal) Aku adalah Ahad (Maha Esa) dan Tempat memohon segala sesuatu
(al-shomad), Aku tidak beranak dan tidak pula diperankkan, dan tidak ada
bagiku satupun yang menyerupai”.
~ Diriwayatkan oleh al-Bukhari (dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
Hadits Ke – 3
:
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
“صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ
الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَةِ، عَلَى إِثْرِ سَمَاءٍ (١) كَانَتْ مِنْ
اللَّيْلَةِ، فَلَمَّا انْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ، فَقَالَ لَهُمْ: “هَلْ تَدْرُونَ
مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ:
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ، فَأَمَّا مَنْ قَالَ:
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ، فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي، كَافِرٌ
بِالْكَوْكَبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِنَوْءِ(٢) كَذَا وَكَذَا،
فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي، مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ”
رواه البخاري (وكذلك مالك والنسائي)
١. عقب مطر
٢. الأنواء: ثمان وعشرون منزلة, ينزل القمر كل ليلة في منزلة
Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid
al-Juhniy r.a, beliau berkata, Rasulullah SAW memimpin kami shalat
shubuh di Hudaibiyah, diatas bekas hujan(1) yang turun malamnya, tatkala
telah selesai, Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menghadap kepada
manusia (jama’ah para shahabat), kemudian beliau bersabda, “Tahukah
kalian apa yang telah difirmankan Tuhan kalian?”, (para sahabat)
berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”, Rasulullah SAW
bersabda, “(Allah SWT berfirman) Pagi ini ada sebagian hamba-Ku yang
beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, adapun orang yang mengatakan,
‘kami telah dikaruniai hujan sebab keutamaan Allah (fadlilah Allah) dan
kasih sayang-Nya (rahmat-Nya), maka mereka itulah yang beriman kepada-Ku
dan kafir kepada bintang – bintang’; dan adapun yang berkata, ‘kami
telah dikaruniai hujan sebab bintang(2) ini dan bintang itu, maka mereka
itulah yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang – bintang’ ”.
~ Diriwayatkan oleh al-Bukhari (dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
1.“bekas langit” maksudnya bekas/akibat hujan2.al-anwa’: 28 tingkatan/keadaan; fase bulan setiap malam di tingkatan fasenya. (ditempat lain disebutkan artinya adalah bintang – bintang, serupa dengan yang ada dilanjutan hadits ini)
Hadits Ke – 4
: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
” قَالَ اللَّهُ: يَسُبُّ بَنِي بَنُو آدَمَ الدَّهْرَ، وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِي اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ”
(رواه البخاري (وكذلك مسلم
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, “Allah Telah
Berfirman,’Anak – anak adam (umat manusia) mengecam waktu; dan aku
adalah (Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ”
~Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga Muslim.
Hadits ke-5
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ”
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ
الشِّرْكِ؛ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي(1)،
تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ”.
(رواه مسلم (وكذلك ابن ماجه
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, beliau berkata, Telah bersabda
Rasulullah SAW, “Telah berfirman Allah tabaraka wa ta’ala (Yang Maha
Suci dan Maha Luhur), Aku adalah Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling
tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa beramal sebuah amal menyekutukan
Aku dalam amalan itu(1), maka Aku meninggalkannya dan sekutunya”~ Diriwayatkan oleh Muslim (dan begitu juga oleh Ibnu Majah)
1. Adalah juga termasuk syirik jika seseorang beramal dengan amalan disamping ditujukan kepada Allah SWT juga ditujukan kepada yang selain-Nya.
Hadits ke-6
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
” إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ
اسْتُشْهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ:
فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ،
قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ: جَرِيءٌ، فَقَدْ
قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي
النَّارِ. وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ،
فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ
فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ، وَقَرَأْتُ فِيكَ
الْقُرْآنَ، قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ
لِيُقَالَ: عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ،
فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ، فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ
فِي النَّارِ. وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَأَعْطَاهُ مِنْ
أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ
فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ
سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ،
قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ: هُوَ جَوَادٌ، فَقَدْ
قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، ثُمَّ أُلْقِيَ فِي
النَّارِ”.
(رواه مسلم (وكذلك الترمذي والنسائي
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya
salah seorang yang pertama di hisab di hari kiamat adalah seorang
laki-laki yang mati syahid (gugur dalam peperangan); kemudian disebutkan
baginya semua kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepadanya, dan dia
mebenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala bertanya kepadanya,
‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?’, lelaki itu menjawab, ‘Aku
berperang untuk-Mu hingga aku syahid’; Allah menjawab, “Kamu berdusta,
(akan tetapi sesungguhnya) engkau berperang agar orang menyebutmu
pemberani, dan (orang – orang) telah menyebutkan demikian itu, kemudian
diperintahkan (malaikat) agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai
di neraka dan dilemparkan kedalamnya”.
Dan (selanjutnya adalah) seorang laki – laki yang mempelajari ilmu dan mengamalkannya serta dia membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan, kemudian disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya dan dia membenarkannya. Kemudian Allah bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?’ lelaki itu menjawab, ‘Aku mencari ilmu dan mengamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca al-Quran karena-Mu’. Allah berfirman, “kamu berdusta, (akan tetapi) kamu mencari ilmu itu agar disebut sebagai ‘alim (orang yang berilmu), dan kamu membaca al-Quran agar orang menyebutmu qari’, dan kamu telah disebut demikian itu (alim & qari’)” kemudian diperintahkan (malaikat) kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan di masukkan kedalam neraka”
Dan (selanjutnya adalah) seorang laki – laki yang mempelajari ilmu dan mengamalkannya serta dia membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan, kemudian disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya dan dia membenarkannya. Kemudian Allah bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?’ lelaki itu menjawab, ‘Aku mencari ilmu dan mengamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca al-Quran karena-Mu’. Allah berfirman, “kamu berdusta, (akan tetapi) kamu mencari ilmu itu agar disebut sebagai ‘alim (orang yang berilmu), dan kamu membaca al-Quran agar orang menyebutmu qari’, dan kamu telah disebut demikian itu (alim & qari’)” kemudian diperintahkan (malaikat) kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan di masukkan kedalam neraka”
Dan (selanjutnya) seorang laki – laki
yang diluaskan (rizkinya) oleh Allah. Dan dikaruniai berbagai harta
kekayaan. Kemudian dia dihadapkan, dan disebutkan nikmat – nikmat yang
diberikan kepadanya, dan dia membenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?”,
lelaki itu menjawab, “Tidaklah aku meninggalkan jalan yang aku cintai
selain aku menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman, “Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar orang
menyebutmu dermawan, dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian
diperankkan (malaikat) kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya,
hingga sampai dineraka dan dimasukkan kedalam neraka.
~HR. Muslim (dan begitu juga at-Tirmidzi dan an-Nasai)
Hadits Ke – 7~HR. Muslim (dan begitu juga at-Tirmidzi dan an-Nasai)
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ، فِي رَأْسِ
شَظِيَّةِ الْجَبَلِ(١)، يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ وَيُصَلِّي، فَيَقُولُ
اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا،
يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلَاةَ، يَخَافُ مِنِّي، قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي، وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ”
رواه النسائي بسند صحيح
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir r.a.,
beliau berkata, aku mendengar Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ bersabda, “Tuhanmu bangga terhadap seorang pengembala kambing,
yang berada di atas gunung/bukit, dia mengumandangkan adzan untuk
sholat dan mengerjakan sholat, kemudian Allah ‘azza wa jalla (Yang Maha
Perkasa dan Maha Luhur) berfirman, ‘Lihatlah hambaku ini, dia
mengumandangkan adzan dan menegakkan sholat (iqomat) karena takut
kepada-Ku, maka sesungguhnya Aku telah mengampuni hambaku ini, dan Aku
akan memasukkannya kedalam surga’”
~Diriwayatkan oleh an – Nasai dengan sanad yang shahih.
Hadits Ke – 8
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” مَنْ
صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ، فَهِيَ
خِدَاجٌ(1) ثَلَاثًا، غَيْرَ تَمَامٍ، فَقِيلَ لِأَبِي هُرَيْرَةَ: إِنَّا
نَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ، فَقَالَ: اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ،
فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ: قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي
وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ
الْعَبْدُ:{ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ: حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ:{ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ }
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ:{
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } قَالَ اللَّهُ: مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ
مَرَّةً: فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي، فَإِذَا قَالَ:{ إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي
وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ:{ اهْدِنَا الصِّرَاطَ
الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ
الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي
وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ”.
(رواه مسلم (وكذلك مالك والترمذي وأبو داود والنسائي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a.
Bahwasanya nabi ﷺ bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat dengan tanpa
mebaca, di dalam sholatnya, umm al-Quran (surah al-Fatihah), maka
sholatnya kurang (diucapkan beliau tiga kali, sebagai penegasan), tidak
sempurnalah sholatnya.”
kemudian disampaikan kepada Abi Hurairah, sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau berkata, bacalah dengannya (ummum Quran) untuk dirimu sendiri (sebagai makmum tetap membaca al-fatihah), karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
kemudian disampaikan kepada Abi Hurairah, sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau berkata, bacalah dengannya (ummum Quran) untuk dirimu sendiri (sebagai makmum tetap membaca al-fatihah), karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
“Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku
membagi sholat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi
hamba-Ku apa yang dia mohonkan, maka ketika hambaku berkata { الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} (Segala Puji Hanya Bagi Allah, Tuhan
semesta alam) Allah ‘azza wa jalla berfirman, Hambaku telah memuji-Ku,
dan ketika seorang hamba berkata, { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } (Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang) Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Hambaku
telah memujiku’, dan ketika seorang mengucapkan, { مَالِكِ يَوْمِ
الدِّينِ } (Yang Menguasai di Hari Pembalasan), Allah berfirman,
‘Hambaku telah memuliakan Aku’ – dan (Abu Hurairah) pernah mengatakan
(dengan redaksi), ‘Hambaku telah berserah diri kepadaku’, dan ketika
seseorang berkata, { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } (Hanya
kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon
pertolongan), Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘ini adalah bagian-Ku
dan bagian hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya’, dan ketika
seseorang berkata, :{ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا
الضَّالِّينَ } (Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. ), Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Ini adalah bagi hambaku, dan bagi
hambaku apa yang dia pinta ‘ ”
(diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan
begitu juga oleh Imam Malik, Imam Tirmidzi, dan Imam Abu Dawud, Imam
Nasai dan Imam Ibnu Majah)
Hadits Ke – 9
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ
عَمَلِهِ صَلَاتُهُ. فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ
فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ
قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ
فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ
عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ”.
رواه الترمذي(1) وكذلك أبو داود والنسائي وابن ماجه وأحمد
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Sesungguhnya perkara/amal
seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah shalatnya. Seandainya
(shalatnya) baik, maka benar-benar paling beruntung dan paling sukses,
dan seandainya (sholatnya) buruk, maka dia benar-benar akan kecewa dan
merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah ‘azza wa
jalla berfirman, ‘lihatlah apakah bagi hambaku ini (ada amal) sholat
sunnah (mempunyai sholat sunnah) yang bisa menyempurnakan sholat
fardlunya,’ kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga
diberlakukan demikian ”
Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi(1), dan begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai dan Ibn Majah serta Imam Ahmad.
1. sunan Tirmidzi hadits no. 413 juz 2 hal. 271, begitu juga dapat dibaca di kitab Misykatul mashaabiyh, hadits no. 1330-1331 juz 1,
Hadits Ke – 101. sunan Tirmidzi hadits no. 413 juz 2 hal. 271, begitu juga dapat dibaca di kitab Misykatul mashaabiyh, hadits no. 1330-1331 juz 1,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
” يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ،
يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي، وَالصَّوْمُ
جُنَّةٌ(1)، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ،
وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ، وَلَخُلُوفُ(2) فَمِ الصَّائِمِ
أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ”.
(رواه البخاري (وكذلك مسلم ومالك والترمذي النسائي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a., dari
Nabi ﷺ, beliau bersabda, ”Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Puasa itu
untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya, disebabkan seseorang
menahan syahwatnya dan makannya serta minumnya karena-Ku, dan puasa itu
adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan, yaitu
kebahagian saat berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya,
dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah, daripada
bau minya misk/kesturi’ ”
Hadits riwayat al-Bukhari, dan begitu juga oleh imam Muslim, dan Imam Malik, dan Tirmidzi dan an-Nasai serta Ibnu Majah.
Hadits Ke – 11
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ”
قَالَ اللَّهُ: أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ، أُنْفِقْ عَلَيْكَ
(رواه البخاري (وكذلك مسلم
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman, berinfaklah wahai anak adam, (jika kamu berbuat demikian) Aku
memberi infak kepada kalian”.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim
Hadits Ke – 12عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” حُوسِبَ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَلَمْ يُوجَدْ لَهُ مِنْ الْخَيْرِ شَيْءٌ، إِلَّا أَنَّهُ كَانَ يُخَالِطُ(1) النَّاسَ، وَكَانَ مُوسِرًا، فَكَانَ يَأْمُرُ غِلْمَانَهُ أَنْ يَتَجَاوَزُوا عَنْ الْمُعْسِرِ، قَالَ (2) قَالَ اللَّهُ : نَحْنُ أَحَقُّ بِذَلِكَ مِنْكَ، تَجَاوَزُوا عَنْهُ”
(رواه مسلم (وكذلك البخاري والنسائي
Diriwayatkan dari Abu Mas’ud al-Anshari
r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Ada seorang lelaki
sebelum kalian yang dihisab, dan tidak ditemukan satupun kebaikan ada
padanya kecuali bahwa dia adalah orang yang banyak bergaul dengan
manusia, dan dia orang yang lapang(berkecukupan), serta dia
memerintahkan kepada pegawai-pegawainya untuk membebaskan orang-orang
yang kesulitan (dari membayar hutang), kemudian Rasulullah ﷺ bersabda,
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,’Kami *(Allah) lebih berhak untuk
berbuat itu daripada dia, (oleh karena itu) bebaskan dia’ ”
Hadits riwayat Muslim, begitujuga oleh al-Bukhari dan an-Nasai.
Hadits Ke – 13
:عَنْ عَدِيَّ بْنَ حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
“كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
فَجَاءَهُ رَجُلَانِ: أَحَدُهُمَا يَشْكُو الْعَيْلَةَ(1)، وَالْآخَرُ
يَشْكُو قَطْعَ السَّبِيلِ(2)، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَمَّا قَطْعُ السَّبِيلِ فَإِنَّهُ لَا يَأْتِي
عَلَيْكَ إِلَّا قَلِيلٌ، حَتَّى تَخْرُجَ الْعِيرُ إِلَى مَكَّةَ بِغَيْرِ
خَفِيرٍ. وَأَمَّا الْعَيْلَةُ، فَإِنَّ السَّاعَةَ لَا تَقُومُ حَتَّى
يَطُوفَ أَحَدُكُمْ بِصَدَقَتِهِ، لَا يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا مِنْهُ،
ثُمَّ لَيَقِفَنَّ أَحَدُكُمْ بَيْنَ يَدَيْ اللَّهِ، لَيْسَ بَيْنَهُ
وَبَيْنَهُ حِجَابٌ وَلَا تَرْجُمَانٌ يُتَرْجِمُ لَهُ، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ
لَهُ: أَلَمْ أُوتِكَ مَالًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ:
أَلَمْ أُرْسِلْ إِلَيْكَ رَسُولًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، فَيَنْظُرُ
عَنْ يَمِينِهِ، فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ، ثُمَّ يَنْظُرُ عَنْ
شِمَالِهِ، فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ، فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمْ
النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ
طَيِّبَةٍ”.
رواه البخاري
Diriwayatkan dari ‘Adiy ibn Hatim r.a.,
beliau berkata, ketika aku sedang berada disamping Rasulullah ﷺ,
kemudian datanglah dua orang laki-laki, salah satunya mengadukan tentang
kemiskinan, dan lelaki yang lainnya mengadukan tentang perampokan di
jalan, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, “Adapun mengenai perampokan,
sesungguhnya kelak dalam waktu yang tidak lama, akan datang suatu masa,
ketika sebuah kafilah tidak memerlukan pengawal saat menuju Makkah, dan
adapun tentang kemiskinan, tidak akan datang hari Kiamat, (sehingga
datang masa dimana) seorang diantara kalian berdiri untuk mencari orang
yang mau menerima sedekah, namun tidak dapat menemukan seorangpun yang
mau menerimanya, kemudian (dihari kiamat) setiap orang diantara kalian
akan berdiri dihadapan Allah, yang tidak ada diantaranya dan Allah
hijab/tabir, dan tidak pula ada penerjemah yang menerjemahkan/juru
bicara untuk orang tersebut, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman, ‘bukankah Aku telah memberimu harta?’ Kemudian orang itu
menjawab, ‘benar’, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
‘bukankah telah aku utus kepadamu seorang Rasul? ‘, lalu orang itu
menjawab, ‘benar’, kemudian ia melihat ke arah kanannya, maka ia tidak
mendapati kecuali Neraka, kemudian dia melihat ke arah kirinya, dan
tidak mendapati kecuali Neraka. Maka jagalah diri-diri kalian dari api
Neraka, meskipun dengan (bersedakah) separuh buah kurma, dan jika dia
tidak mendapatinya (kurma/barang untuk bersedekah) maka (bersedahlah)
dengan perkataan yang baik”
Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
Hadits Ke – 14Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا(1)، يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ، فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ، قَعَدُوا مَعَهُمْ، وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ، حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ، قَالَ (2) : فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ: مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ؟ فَيَقُولُونَ: جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ، يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيَسْأَلُونَكَ، قَالَ: وَمَا يَسْأَلُونِي؟ قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ، قَالَ: وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي؟ قَالُوا: لَا أَيْ رَبِّ، قَالَ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي! قَالُوا: وَيَسْتَجِيرُونَكَ، قَالَ: وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي؟ قَالُوا: مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ، قَالَ: وَهَلْ رَأَوْا نَارِي؟ قَالُوا: لَا، قَالَ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي! قَالُوا: وَيَسْتَغْفِرُونَكَ، قَالَ (1) فَيَقُولُ: قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ، فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا، وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا، قَالَ(1) يَقُولُونَ: رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ، عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ، قَالَ(1): فَيَقُولُ: وَلَهُ غَفَرْتُ؛ هُمْ الْقَوْمُ، لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ”
رواه مسلم وكذلك البخاري والترمذي والنسائي
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.,
bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’ala (Maha
Memberkati dan Maha Tinggi) memiliki banyak malaikat yang selalu
mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal,
mereka senantiasa mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka
mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama
mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak
antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah
berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah
Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih
mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab:
Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan
[Tasbih], mengagungkan [Takbir], membesarkan [Tahlil], memuji [Tahmid]
dan memohon kepada Engkau.
Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami.
Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu.
Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami.
Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum.
Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku?
Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda, kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan.
Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berdzikir bersama mereka. Beliau berkata, lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka.
Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami.
Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu.
Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami.
Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum.
Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku?
Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda, kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan.
Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berdzikir bersama mereka. Beliau berkata, lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka.
Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Bukhari at-Tirmidzi dan an-Nasa’i.
Hadits Ke – 15
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا
عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ
ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي
مَلَإٍ، ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٌ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ
بِشِبْرٍ، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ
ذِرَاعًا، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا(1) وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي،
أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً”
(رواه البخاري (وكذلك مسلم والترمذي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Telah berfirman Allah
Subhanahu wa ta’ala, ‘Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku,
dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku, dan jika hambaku mengingatku
dalam sendirian, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika
dia mengingatku di dalam sebuah kelompok/jama’ah, (maka) Aku
mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompok tersebut, dan
jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta,
dan jika dia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu
depa, dan jika dia mendatangiku dengan berjalan, Aku mendatanginya
dengan berjalan cepat’ ”
Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah.
Hadits Ke – 16Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِيمَا
يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ: “إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ
الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ: فَمَنْ هَمَّ
بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً
كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ
عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ، إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ، إِلَى أَضْعَافٍ
كَثِيرَةٍ، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا، كَتَبَهَا
اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا
فَعَمِلَهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً”
رواه البخاري ومسلم
Diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas r.anhumaa,
dari Nabi ﷺ, Sesungguhnya Alloh menulis semua kebaikan dan keburukan.
Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia tidak melakukannya,
Alloh menulis di sisi-Nya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika
dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya, Alloh menulis
pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali lipat banyaknya.
Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia tidak
melakukannya, Alloh menulis di sisi-Nya pahala satu kebaikan sempurna
untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia
melakukannya, Alloh menulis satu keburukan saja.
Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Hadits Ke – 17
عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا
يَرْوِيهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ: ” يَا عِبَادِي:
إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ
مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا. يَا عِبَادِي: كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ
هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ، يَا عِبَادِي: كُلُّكُمْ جَائِعٌ
إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يَا عِبَادِي:
كُلُّكُمْ عَارٍ إِلَّا مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَا
عِبَادِي: إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا
أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ . يَا
عِبَادِي: إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضَرِّي فَتَضُرُّونِي، وَلَنْ
تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي، يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ
وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ
وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي:
لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا
عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ
مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ
وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي،
فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا
عِنْدِي إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ. يَا
عِبَادِي: إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ، ثُمَّ
أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا، فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ،
وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ “.
رواه مسلم (وكذلك الترمذي وابن ماجه)
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu
dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau
riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman : Wahai
hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan
Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka
janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah
sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah
kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku,
kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya
makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian
makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang
aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya
Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan
kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya,
maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku
sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku
sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai
hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang
terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan
paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah
kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama
diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin
diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara
kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga.
Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai
orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta
kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu
tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang
dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua
perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan
balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia
bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu
janganlah mencela kecuali dirinya.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibn Majah
Hadits Ke – 18عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: يَا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي(1) قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. يَا ابْنَ آدَمَ: اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي، قَالَ: يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي. يَا ابْنَ آدَمَ: اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي، قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي”
رواه مسلم
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, sesungguhnya Allah Azza wa
Jalla kelak dihari kiamat akan berfirman, “Wahai anak cucu Adam, aku
sakit dan kamu tidak menjengukku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku,
bagaimana kami menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam”,
Allah berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku yang
bernama Fulan sakit, dan kamu tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu,
sesungguhnya jika kamu menjenguknya, engkau akan mendapatiku didekatnya.
Wahai anak cucu adam, aku meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak memberiku makanan kepada-Ku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan kemudian kalian tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati perbuatan itu di sisi-Ku.
Wahai anak cucu adam, Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum” , ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Seorang hambaku yang bernama fulan meminta minum kepadamu, namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberi minum kepadanya, benar – benar akan kau dapati (pahala) amal itu di sisi-Ku”
Wahai anak cucu adam, aku meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak memberiku makanan kepada-Ku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan kemudian kalian tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati perbuatan itu di sisi-Ku.
Wahai anak cucu adam, Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum” , ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Seorang hambaku yang bernama fulan meminta minum kepadamu, namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberi minum kepadanya, benar – benar akan kau dapati (pahala) amal itu di sisi-Ku”
Hadit diriwayatkan oleh Muslim.
Hadits Ke – 19عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي، فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا، قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ”.
((رواه أبو داود(وكذلك ابن ماجه وأحمد) بأسانيد صحيحة.(1
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,
beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
‘Kesombongan adalah seledangku, dan keagungan adalah kain(sarung)ku,
barangsiapa bersaing (turut memiliki) dalam salah satu dari kedua hal
tersebut, maka benar-benar akan aku lemparkan dia di dalam neraka’ ”
Hadit diriwayatkan oleh Abu Dawud, begitu juga oleh Ibn Majah dan Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih.
Hadits Ke – 20Hadit diriwayatkan oleh Abu Dawud, begitu juga oleh Ibn Majah dan Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ،أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: (1) أَنْظِرُوا (2) هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا”
(رواه مسلم (وكذلك مالك وأبو داود
Dari Abu Hurairah r.a., bahwasannya
Rasulullah ﷺ telah bersabda, “pintu – pintu surga dibuka pada hari senin
dan hari kamis, maka diampunilah setiap hamba yang tidak mensekutukan
Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seorang laki-laki yang diantaranya
dan saudaranya bermusuhan, maka dikatakan kepadanya, tundalah hingga
keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga
keduanya berdamai ”.
hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Malik dan Abu Dawud.
hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Malik dan Abu Dawud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar