Jumat, 06 November 2015

CACING MENGGEROGOTI OTAK PRIA YANG MEMAKAN BABI

Makan babi tak matang, mahasiswa AS otaknya digerogoti cacing
Kepala mahasiswa AS digerogoti cacing. ©2015 Napa Valley Register/J.L. Sousa
 Seorang pelajar nyaris meregang nyawa, lantaran segerombol cacing bersarang di kepalanya. Cacing tersebut membentuk kista dalam otak pelajar asal California, Amerika Serikat ini.
Luis Ortiz, mengalami gejala awal pusing dan migrain, sebelum akhirnya tidak meminta sang ibu membawanya ke rumah sakit. Situasi makin parah setelah kesadarannya menurun lalu pingsan.
Dokter lantas dikejutkan hasil CT Scan menunjukkan segerombol cacing pita telah membentuk kista di otaknya, yang membuat aliran darah beku, menurut keterangan dokter bedah saraf Soren Singel.
Dokter dari Pusat Medis Napa Valley bertindak cepat dengan mengambil langkah operasi terhadap pemuda berusia 26 tahun ini. Beruntung dalam 30 menit paling kritis, dokter dapat menyelamatkannya dari kematian. Seandainya terlambat dioperasi, dipastikan Ortiz akan meninggal.
"Cacing-caing tersebut masih hidup dan menggeliat saat kami coba angkat," ujar Singel seperti dikutip Huffington Post, Kamis (5/11).
Ortiz yang siuman pasca operasi begitu terkejut, lantaran diperlihatkan cacing yang hampir saja mengambil nyawanya. "Mereka keluar dari kepala saya? Bagaimana bisa," kata Ortiz tak percaya.
Kini Ortiz harus menunda perkuliahannya dahulu guna memulihkan kesehatan dan daya ingatannya.
Dari analisis dokter, Ortiz diserang larva cacing pita itu akibat terbiasa makan daging yang tidak diolah secara benar. Hewan ini biasa hidup di dalam pencernaan babi.
Kemungkinannya dia pernah makan daging babi kurang matang sehingga larva bisa hidup di dalamnya, atau orang yang mengolah daging tersebut dihinggapi parasit cacing. Infeksi seperti yang dialami oleh Ortiz disebut cysticercosis.
Ortiz tidak ingat kapan terakhir kali makan babi. Dia mengaku tidak terlalu suka makan daging itu. Di sisi lain, dia pernah hidup di Meksiko, yang standar sanitasinya kurang tinggi, tapi menurutnya itu sudah lama sekali. Kasus seperti dialami Ortiz diperkirakan dialami 50 juta orang di seluruh dunia.
"Cacing itu mengendap di usus, dan entah bagaimana bisa sampai ke otak. Orang-orang yang dihinggapi cacing parasit ini seringkali tidak sadar," kata Singel.
ALASAN LOGIS KENAPA SAAT DIMARAHI KITA HARUS DIAM,

Seorang Syeikh berjalan dengan para muridnya, mereka melihat ada sebuah keluarga yang sedang bertengkar, dan saling berteriak.

Syeikh tersebut berpaling kepada muridnya dan bertanya : "Mengapa orang saling berteriak jika mereka sedang marah?".

Salah satu murid menjawab : "Karena kehilangan sabar, makanya mereka berteriak."

"Tetapi , mengapa harus berteriak kepada orang yang tepat berada di sebelahnya?
Bukankah pesan yang ia sampaikan , bisa ia ucapkan dengan cara halus ?". Tanya sang Syeikh menguji murid2nya.

Muridnya pun saling beradu jawaban, namun tidak satupun jawaban yang mereka sepakati.

Akhirnya sang Syeikh berkata : "Bila dua orang sedang marah, maka hati mereka saling menjauh. Untuk dapat menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak agar perkataannya dapat terdengar. Semakin marah, maka akan semakin keras teriakannya. Karena jarak kedua hati semakin jauh".

"Begitu juga sebaliknya , di saat kedua insan saling jatuh cinta?" lanjut sang Syeikh.

"Mereka tidak saling berteriak antara yang satu dengan yang lain. Mereka berbicara lembut karena hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati sangat dekat."

"Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yang terjadi?", Mereka tidak lagi bicara. Mereka Hanya berbisik dan saling mendekat dalam kasih-sayang. Pada Akhirnya , mereka bahkan tidak perlu lagi berbisik. Mereka cukup hanya dengan saling memandang. Itu saja. Sedekat itulah dua insan yang saling mengasihi."

Sang Syeikh memandangi muridnya dan mengingatkan dengan lembut : "Jika terjadi pertengkaran diantara kalian, jangan biarkan hati kalian menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang membuat hati kian menjauh. Karena jika kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak akan lagi bisa ditempuh"....

Minggu, 11 Oktober 2015

WANITA DI MASA REMAJA, SEMOGA BAIK-BAIK SAJA




Waktu terasa seolah bergerak dengan sangat lambat ketika kulihat dua orang karyawan berseragam putih hitam di salah satu Mall tengah bersenda gurau.Kembali terbayang masa-masa indah itu.Ketika seragam hitam putih masih ku kenakan. Sebuah seragam khusus yang dikenakan untuk anak-anak baru ataupun anak-anak praktek kerja lapangan (pkl) di mall tempatku Pkl.
Mungkin sedikit terlambat untukku menemukan cinta pertama.Tepatnya pada saat itu aku masih duduk di kelas dua Smk. Disaat keingin tahuan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan keinginan untuk belajar.Disaat hal-hal buruk merupakan hal yang paling menarik dan menantang untuk dilakukan.Dan disaat itulah pertama kali aku belajar untuk jatuh cinta.
Jika mall tempatnya bekerja adalah sebuah desa, maka Mega adalah bunga desanya.Dia adalah buah bibir di antara anak-anak lelaki yang Pkl di mall tempatnya bekerja separuh waktu.Bukan sekedar karena keelokan wajahnya saja, tapi juga karena sifatnya yang sangat menarik.Matanya adalah bagian terindah yang ia miliki. Senyumnya adalah cayaha yang terpancar dari wajahnya. Dan ada banyak hal lain yang membuatnya menjadi medan magnet bagi para lelaki.
Aku adalah seseorang yang sangat kekanak-kanakan dan usil. Hobiku adalah membuat orang lain tertawa. Menurutku membuat orang tertawa adalah salah satu alasan aku dilahirkan di dunia ini. Itu sebabnya aku selalu memanfaatkan sisi kreatif di bagian otak kananku untuk membuat lelucon ataupun hal-hal konyol yang mampu membuat orang lain tertawa ataupun kesal. Tingkat percaya diriku sangat tinggi.Bahkan saking tingginya, aku sering dikatakan sebagai seseorang yang tidak memiliki rasa malu.
Dibalik semua sifat menarik yang kupunya, tetap saja butuh usaha yang lumayan keras untuk membuat Mega menyadari kehadiranku di antara para siswa Pkl atau karyawan lelaki di Mall tempatku Pkl tersebut.
Selama sejam sekali Mega bekerja berpindah-pindah tempat.Aku selalu berusaha berdiri di tempat yang berada dalam jangkauan pandangannya.Aku juga sering mengantarkan keranjang belanjaan atau troli yang menumpuk di kasir-kasir ketika Mega sedang bekerja di tangga eskalatorataupun tempat yang tak jauh letaknya dari tumpukan troli dan keranjang belanjaan.
Mega terlihat sedang menata aksesoris-aksesoris wanita di lantai dasar.Ia berada sangat dekat dengan tempatku bekerja waktu itu. Ketika itu aku sedang mendorong satu buah troli.
“tin tin... tin tin ...” kutabrakan troli tersebut dengan lambat ke arahnya.
“ishhhhhh” katanya dengan mimik wajah yang jutek.
“kan tadi udah diklakson mbak” jawabku mati langkah yang berada sedekat itu dengan dirinya.
“kadonya mana?” pintanya dengan nada yang lumayan menekan.
“kado apa?” jawabku bingung. Otakku pada saat itu seperti sebuah mesin tua yang sudah lama tidak dihidupkan.Butuh waktu yang cukup lama untuk sekedar memanaskannya.Dan setelah cukup lama akhirnya aku sadar, hari itu adalah hari valentine.Hari yang katanya orang-orang adalah hari kasih sayang, padahal bagiku itu adalah hari biasa yang tidak lebih istimewa dari hari minggu.
Kejadian di aksesoris cewek itu merupakan awal percakapanku dengan Mega.Setelah itu aku mulai lebih berani untuk mencari perhatiannya.Setelah berusaha lumayan keras, aku mulai merasa tidak ada bedanya untuk mendapatkannya dengan menciptakan sebuah mesin waktu.Itu adalah hal yang mustahil.
Mendadak aku mulai percaya bahwa aku bisa menciptakan sebuah mesin waktu ketikaMegamulai memberikan isyarat bahwa ia mulai tertarik kepadaku. Seorang lelaki kampung yang baru belajar gaul dan belum mengerti apa-apa tentang cinta mulai mendapatkan sebuah harapan dari seorang gadi yang merupakan idaman para lelaki.
“selamat pagi kakak. Udah bangun belum? Jangan lupa sarapan ya”
“Pagi juga Mega. Kakak baru bangun nih. Oh ya kakak sayang Mega”
“apa sayang? Yaudah deh kalo gitu sayang balik”
Sebuah cerita di pagi yang indah.Sebuah awal dimana kami dulu mulai menjalani hari dengan benar-benar berbagi sayang.Dua orang remaja yang saling menyayangi namun tidak pernah memiliki sebuah hubungan yang jelas.Sedikitpun aku tidak pernah punya keberanian untuk mengungkapkan bahwa betapa aku sangat menginginkannya untuk jadi kekasihku.
Selama ini aku pikir aku adalah seorang lelaki yang penuh percaya diri. Tapi disaat itu aku baru tahu bahwa di depan wanita yang sangat-sangat ku sayangi aku adalah seorang pengecut. Bahkan aku tidak memiliki sedikitpun keberanian untuk sekedar mengajaknya jalan berdua ataupun mengungkapan betapa inginnya aku untuk menjadi kekasihnya.
Waktu dan keadaan yang aku punya tidak sama dengan anak lelaki umumnya.Di pagi dan malam harinya aku harus bekerja dan disiang harinya aku bersekolah.Itu sebabnya hubungan yang indah antara aku dan Mega tidak pernah melebihi sebatas tempat kerja dan komunikasi melalui handphone saja.Sebuah hubungan di dalam keterbatasan namun sangat membahagiakan bagiku.Justru dengan keterbatasan hubungan ini aku menjadi mengerti bahwa rasa yang kurasakan saat itu murni hanya cinta.Tidak ada embel-embel lainnya.
cinta ini menjadikanku menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Minuman keras, tindik, dan banyak hal-hal buruk yang sudah mulai hilang dari diriku.Bahkan karena cinta inilah aku mulai bisa dan berani mengendarai motor. Aku berharap Mega kelak menjadi wanita pertama yang duduk di belakangku.Sekalipun aku tidak memiliki keberanian untuk mengajaknya jalan.Tapi aku tetap berharap.
Jarak dan waktu adalah salah satu kekuatan terbesar dari cinta.Kebahagiaan yang kurasakan ini tidak akan bertahan lama. Disaat aku sudah selesai Pkl dan disaat Mega sudah menjalin hubungan dengan lelaki lain. Aku memang menyetujuinya menjalin hubungan dengan lelaki lain. karena ada hal-hal yang tidak bisa ku berikan kepada Mega dan aku masih ingin tetap bersamanya. Walaupun aku sempat tidak percaya dia akan tega melakukannya. Terkadang cinta memaksa kita untuk melakukan hal-hal bodoh yang sebenarnya tidak di perlukan hanya karena rasa takut kehilangan cinta tersebut.
Hubunganku dengan Mega tetap bertahan meskipun Mega sudah memiliki sebuah hubungan yang lain. Untuk sesaat aku merasa sangat bodoh. Aku merasa hubunganku dengan Mega hanyalah hiburan baginya atau hanya karena aku yang terlalu percaya diri dan berharap dari kata-kata sayang yang ia ucapkan. Luka yang membekas tetap tidak mampu menghapus rasa sayang yang begitu besar ini.Aku menunggu hingga rasa sayang ini memudar dan hilang dengan sendirinya.
“Mega pengen kakak jadi ayah, kakak, teman, dan pacar untuk Mega” kata-katanya yang ku kudengar ketika aku menelponnya.
Aku pernah mencoba untuk menjadi ayah, kakak, teman, dan pacar sekaligus untuk Mega, namun aku berhenti.Karna disaat dia sibuk dengan hubungan barunya.Aku merasa Mega hanya menginginkanku untuk menjadi temannya saja.Tidak pernah lebih.Lambat tapi pasti, rasa sayang inipun mulai memudar.
Tepat di hari ulang tahunnya aku melakukan hal konyol.Tidak mengenakan pakaian yang rapi dan sangat kaku ketika menjumpainya. Dari pesan-pesan yang ia kirim, Ia terlihat bahagia dengan hadiah yang kuberikan.
“Mega baru sadar kalau selama ini ada orang yang bener-bener sayang samaMega” sebuah pesan yang ia kirimkan yang membuatku sadar bahwa hubungan ini telah berakhir.
Satu-satunya hal yang membuat Mega mengerti dan merasakan cinta yang aku punya hanyalah waktu dan keadaan.Sudah sangat terlambat untukku menyadarinya.
Masa-masa yang indah itu mungkin memang tak pernah menjadi seindah yang Megainginkan.Memang tak seindah kisah-kisah romantis dari negeri dongeng seperti cinderlela, si cantik dan si buruk rupa ataupun putri salju.Tapi bagiku itu adalah salah satu kisah terindah yang pernah ku alami.Yang sesekali mampu membuatku tersenyum sendiri.
Setelah sekian lama berpisah, akhirnya rasa rindu itupun muncul. Sesekali aku memperhatikan Mega melalui jejaring sosial yang ia punya. Aku tidak pernah bermaksud untuk masuk atau merusak hidupmu Mega.Aku hanya memastikan bahwa kamu disana baik-baik saja.
Disaat kita begitu mencintai seseorang dengan sungguh-sungguh maka tidak adalagi rasa sakit ketika melihatnya bahagia bersama pilihan hidupnya yang baru.Dari hati yang terdalam doa agar ia bahagia akan terpanjat dengan sendirinya. Mega kamu memang pantas bahagia dengan lelaki yang lebih baik dariku.Mega.Aku hanya berharap kamu dimanapun berada semoga baik-baik saja dan lebih berbahagia disana.

Minggu, 13 September 2015

DEBAT Dr Zakir Naik (Patrick masuk Islam)

DALAM sesi tanya jawab, Patrick bertanya kepada Dr. Zakir Naik:
”Kenapa Muslim tidak percaya bahwa Yesus adalah anak tuhan,
jika manusia lahir dengan keberadaan ayah dan ibu maka Dia (Yesus) lahir hanya dengan ibu saja, jadi kenapa dia tidak bisa disebut sebagai anak tuhan?” Dr Zakir Naik menjawab :
”Saudara Patrick, pertanyaan Anda sangat bagus, ini pertanyaan penting… Kami Muslim tidak ada persoalan apapun dengan proses kelahiran Yesus/Isa yang lahir dari rahim seorang wanita perawan… “Jika saja Anda memperhatikan konteks di dalam Bibel, Anak Tuhan’ yang dimaksud bukanlah seperti yang Anda pahami.. Jika Anda membaca Bibel, di sana dikatakan Adam adalah anak tuhan, Efraim adalah anak tuhan, Yesus adalah anak tuhan.. ‘Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, dijalan yang rata, dimana mereka tidak akan tersandung sebab Aku talah menjadi bapa israel. Efraim adalah anak sulungku,’ (Jeremia 31:9). ‘Anak Eros, anak Set, anak Adam, Anak Allah,’ (Lukas 3:38). ‘Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah,’ (Matius 5:9). “Dan jika Anda melihat BAB Roma ayat 8 : ‘Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.’ “SAYA tidak ada masalah sama sekali dengan hal tersebut, namun hingga hari ini masih terjadi kesalahpahaman, Jika Anda menyebutkan semua manusia adalah anak tuhan (dipelihara oleh tuhan) saya tidak masalah. “Saya akan mengutip satu ayat yang amat sangat penting bagi kristiani : ‘Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,’ (Yohanes 3:16). “Jika Anda mengikuti sejarah Bibel, tidak kurang dari 50 pakar Bibel yang mengatakan bahwa ayat ini telah diubah, diganti, diedit, direvisi. “Siapa yang mengatakan? Bukan Muslim. Bukan Hindu. Tapi para sarjana dan pakar sarjana Kristiani! Merekalah yang mengatakan bahwa ayat ini telah diubah, diganti, diedit, direvisi dan dirusak. “Jadi, jika Anda mengatakan Yesus adalah anak tuhan seperti juga Adam, Efraim, saya tidak masalah… “Masalahnya adalah ketika Anda mengatakan Yesus adalah satu-satunya anak tuhan padahal Alkitab tidak berkata seperti itu… “Dan Al-Quran membela Yesus dalam surat Ali Imran Ayat 59: ‘Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam, Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ‘Jadilah’ (seorang manusia), maka jadilah dia.’ “Jadi jika Anda katakan bahwa Yesus adalah tuhan karena dia tidak memiliki ayah, Maka Adam adalah tuhan yang lebih hebat karena bukan saja tidak memiliki ayah namun juga tidak memiliki ibu! “Jika Anda tidak keberatan dengan pernyataan saya, maka Anda harus mengakui bahwa Anda telah salah dalam memahami konteks ayat pada Bibel…” Pada bagian ini Patrick pun bertepuk tangan karena kagum dengan jawaban Dr Zakir Naik. Di sesi akhir acara, Patrick mengucap dua kalimat syahadat di depan puluhan ribu audiens yang hadir. Sumber: islampos.com

Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ

Jumat, 04 September 2015

Masalah khilafiyah "Teuku Wisnu"

Ketika seseorang berpindah pemahaman/ Agama bisa disebabkan dua faktor. Pertama karena iming-iming imbalan atau seseorang tersebut memang memiliki suatu tujuan. Yang kedua karena panggilan hati atau karena Hidayah. Di Indonesia ada empat golongan atau organisasi Islam; NU, Muhammadiyah, Salafi dan Jamaah Tabligh. Siapakah yang paling benar di antara mereka berempat tidaklah penting. Yang terpenting Selama 2 kalimat syahadat telah terucap. Al-Qur’an dan Sunnah mereka pegang teguh dan tidak mereka perselisihkan maka mereka adalah Islam.

Lihatlah tata cara shalat subuh. Sebagian dari umat Islam ada yang berqunut dan ada yang tidak. Mereka semua memiliki dalil atas apa yang mereka lakukan. Siapakah yang paling benar? Mereka yang paling benar adalah mereka yang menghormati perbedaan dan tidak merasa dirinya paling benar. Itu adalah masalah khilafiyah. Untuk masalah ini tidak boleh seorang pun memaksa untuk mengikuti pendapatnya. Akan tetapi yang dilakukan adalah sampaikanlah hujjah dengan alasan ilmiah. Jika telah terang salah satu dari dua pendapat yang diperselisihkan, ikutilah. Namun untuk pendapat yang lain tidak perlu diingkari (dengan keras).”

Baru baru ini kita dihebohkan dengan Perkataan seorang Artis yang bernama Teuku Wisnu. Banyak yang bilang artis tersebut baru tau agama atau baru tumbuh jenggot tapi sudah sembarangan bicara. Sesuatu yang sangat tidak logis. Karena tidak ada bedanya apa yang ia katakan tentang membaca Al-Fatiha untuk mayit itu bid’ah dengan apa yang kita katakan tentang membaca Al-Fatiha untuk mayit itu dianjurkan. Lihat ketika ia berkata Al-Fatiha untuk mayit bid’ah, itu sudah jelaskan mengganggu kita. Dan begitu pula sebaliknya ketika kita mengatakan membaca Al-Fatiha untuk mayit itu dianjurkan juga mengganggu Ia dan orang-orang yang sepaham dengannya. Namun mereka tidak mencaci apa yang kita katakan. Ia hanya mengingkari, sementara kita justru menyerangnya. Seolah-olah kitalah yang paling benar dan yang lainnya salah. Toh bukankah bid’ah dalam ajaran Nu ada dua. Bid’ah hasanah dan bid’ah dholalah.

dan lagi dengan jiwa ksatria Teuku Wisnu meminta maaf atas kebodohannya dan kekurangan ilmunya. sebuah permintaan maaf yang sangat pintar. karena pada hakikatnya kita ini semua juga bodoh dan masih banyak yang belum kita ketahui, namun karena keangkuhan kitalah kita menjadi merasa pintar.


Bagi saya Islam itu satu. Selama 2 kalimat syahadat telah terucap. Al-Qur’an dan Sunnah mereka pegang teguh dan tidak mereka perselisihkan maka tidak ada namanya NU, Muhammadiyah, Salafi dan Jamaah Tabligh yang ada hanyala Islam. Perbedaan hanyalah perbedaan bukan perpecahan.

Kamis, 03 September 2015

BERANDALAN REMAJA JAMBI

Kami sekumpulan pemuda-pemuda tanggung yang merasa hebat dantak terkalahkan. Tidak ada yang benar-benar menakutkan bagi kami selama kami masih bersama. Kami hanyalah kumpulan-kumpulan teman-teman dekat yang melakukan banyak hal bersama-sama. Berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, jadi tidakada yang merasa paling hebat diantara kami. Begitulah cara kami membangunhubungan ini.

Kami terdiri dari berbagai macam bentuk manusia. Si Virgo orangnya tinggi dan kurus. Hatinya sangat lembut. Ia orang yang baik, terutama kepada wanita-wanita di sekolahan kami. Sementara Indra adalah playboy. Rambutnya keriting seperti orang Ambon dan orang timur umumnya, beruntung warna kulitnya putih. Hidungnya pesek, tapi dompetnya tebal. Ia juga jago berbicara dan melobi wanita. Mungkin itu yang membuatnya punya banyak wanita. Bayu juga termasuk salah satu playboy disekolah kami, tapi tampangnya pas-pasan dan giginya ada hilang satu pada bagian depannya. Entah apa yang membuat wanita tertarik kepadanya? Mungkin karena dia orangnya lucu dan suka gonta-ganti motor.  Entahlah, aku masih kurang tau pola pikir wanita pada saat itu. Ada juga Wawan, orangnya rusuh sepertiku. Cuman dari segi sifat kami sangat berbeda. Dia orang yang pandai bergaul dan merayu wanita. Serta Ardi dan Eko, mereka bagaikan dua mata uang yang tak terpisahkan. Tidak banyak yang aku tau tentang mereka, selain mereka adalah tipe orang yang sangat setia kawan. Ada juga Riki, Adi, dan Hendri. tapi mereka tidak selalu ikut bergabung bersama kami. Sementara aku tipe pemberontak, lumayan bisa diandalkan, dan termasuk penghibur.

Di sekolahan kami terdiri dari SMA dan SMK. Anak SMA masuk pagi dan kami anak SMK masuk siang.  Kami hanya terdiri dari dua kelas, tiap-tiap kelas terdiri dari 20 lebih siswi perempuan dan 11 siswa lelaki untuk jurusan akuntansi dan penjualan. Sekolahan kami tidak termasuk sekolahan yang terpandang di kota Jambi. Dan tidak banyak yang tau tentang keberadaan sekolahan kami, kecuali orang-orang di sekitar tempat sekolah kami berada saja.

Tugu Juang yang merupakan ikon daerah Sipin telah menjadi saksi bisu dari kehebatan-kehebatan kami yang sebenarnya konyol. Bolos sekolah,berkelahi, alkohol dan banyak hal-hal yang sebenarnya bodoh yang telah kamilakukan disana. Memang tidak mengagumkan namun ketika bisa berkumpul dan melakukan suatu hal secara bersama mereka adalah hal yang sangat menyenangkan.

Pak  Popi Damarta adalah guru yang ditakuti oleh kami, ia adalah guru BP. Sampai sekarang aku masih belum tau apa itu singkatan dari BP, yang jelas dia adalah guru yang sangat menyeramkan. Kumisnya yang terlihat dari kejauhan seolah alarm peringatan perang. Baju yang kami keluarkan, segera kami rapikan. Karna hukuman baju yang dikeluarkan pada saat itu adalah di jemur di lapangan upacara tanpa mengenakan baju. Aku pernah sekali merasakannya, cukup menyiksa dan sangat memalukan. Hampir seluruh siswa lelaki juga pernah dijemur di lapangan upacara. Karena mereka kompak untuk bolos sekolah. Alasannya karena lilis pindah dari sekolahan kami. Lilis. Dia cewek yang manis dan baik. Kami pernah sangat dekat, namun kami hanyalah teman dekat. Mungkin hubungan kami hanya sebatas teman dekat karena kami takut merusak pertemanan ini dengan mengatakan  keinginan untuk menjadi lebih dekat daripada teman.

Alkohol dan Narkoba adalah hal menarik dan rahasia umum untuk setiap pelajar-pelajar Sma yang tidak mampu menahan rasa ingin tahuannya.cinta dan cabut juga termasuk hal-hal menarik di masa-masa Sma. Namun perkelahianlah yang merupakan hal paling menarik untuk dikenang dan diceritakan kembali. Kami sering terlibat keributan ataupun terlibat perkelahian. Baik antar sesama kawan, kakak kelas, anak Sma, atau anak sekolah lain. Semuanya sangat menarik, walaupun tidak ada yang semenarik ketika kami ribut dengan anak kelas satu Sma dulu. Waktu itu kami telah duduk di kelas tiga.

Awal keributan ini tidak begitu jelas. Yang jelas pada saat itu Wawan, Virgo, Ardi, Eko dan beberapa teman mendatangi anak tersebut ketika akan pulang sekolah. Ia masuk pagi. Setelah berbicara sebentar Wawan langsung melayangkan pukulannya ke anak kelas satu itu. Mendengar kegaduhan guru-gurupun mulai berdatangan. Wawan yang telah memukulnya segera mengamankan diri agar terhindar dari para guru. Virgo menjadi korban, anak Sma itu mengincar virgo.Ia melayangkan pukulan dan tendangannya kepada Virgo, dengan sigap virgo selalu mampu menangkisnya. Tangan anak itu terluka ketika mencoba memukul Virgo, tangannya terkena kaca jendela yang bisa di buka tutup ketika Virgo menangkisnya pukulannya.Anak Sma tersebut bersama Virgo di amankan keruangan guru oleh guru yang berdatangan.

Kisah ini tidak sampai di situ, siswa dari STM sembilan lurah yang merupakan teman-teman dari anak SMA ini menyerang kami dari gerbang utama. Mereka memasuki sekolah kami dengan gagah beraninya. Sebuah tindakan yang cukup berani, namun sangat bodoh. Hal ini bisa dibilang bunuh diri. Bagaimana tidak, mereka hanya beberapa orang saja. Mereka bisa dihitung dengan jari sementara jumlah kami ada banyak ditambah lagi dengan anak-anak Sma yang pulang sekloah.  Kontan saja, kegagah beranianmereka harus dibayar mahal. Satu orang dari mereka sampai pingsan dan ada yang giginya lepas dihantam helm oleh anak kelas 2. Yang lainnya berhasil selamat dan mengamankan temannya yang pingsan tersebut. Masih teringat ketika pak Baktiarmeneriakkan kata “Maju” sambil mengacungkan penggaris kayunya. Ia sepertikomandan perang yang memimpin berandalan-berandalan kecil.

Kami semua diperintahkan untuk memasuki kelas masing-masing ketika aparat dari kepolisian datang kesekolahan kami. Tidak ada pelajaran saat itu, tidak ada keributan dan yang ada hanya ketegangan. Kami semua diam mengintip ke arah ruangan kepala sekolah melalui kaca-kaca kelas kami yangl etaknya ada di lantai 3. Ketika mendengar ada ribut-ribut dan polisi terlihat berlarian ke arah gerbang, kami semua siswa-siswa lelaki langsung berhamburan ke lapangan upacara kami. Disana kami diperintahkan oleh guru untuk memasuki kembali kelas kami. Perintah yang tidak bisa dituruti karena pada saat itu ada anak SMA yang terlibat keributan dengan kami. Wajahnya belum terlihat terlalu parah dan  ia masih nyolot dan sok-sokan.

“woi kau ngapo” katanya kepada salah satu anak kelas dua yang membawa penggaris besi.

“eh kau ini, sok-sokan” kataku sambil mengarahkan jari telunjukku kewajahnya yang jaraknya hanya beberapa langkah saja.

Eko langsung melayangkan pukulan dengan tangan kanannya.Setelah memukul ia  baru berkata“ah kau,ku peci agek kau”. Sebuah hal yang lumayan lucu memang jika dikenang. Ardi juga langsung menyambut pukulan dari Eko dengan pukulan yang telak di wajahnya,disambut oleh anak-anak lainnya. Anak Sma itu sempat di amankan oleh guru kami.Namun Indra yang dari dulu keberaniannya untuk mendekati wanita lebih besar daripada keberaniannya untuk berkelahi melayangkan sebuah tendangan jackie chanke anak tersebut. Tendangan yang telak. Anak tersebut tersungkur jatuh. Bayu tidak mau ketinggalan, ia langsung memukulnya wajahnya beberapa kali. Kami segera dibubarkan oleh guru, karena polisi telah kembali ke kantor guru dengan membawa dua orang yang mengenakan pakaian bebas. Tapi Virgo dan Indra ditangkap guru, termasuk Wawan. Mereka semua dipukul dan tanyai oleh para guru. Kemudian mereka bersama anak Sma dibawa oleh pihak kepolisian untuk di proses kantor polisi.

Kisah kami sempat menjadi buah bibir ketika tayang di JambiTV dan masuk koran. Indra, Virgo, dan Wawan sempat menjadi Artis dadakan. Harus diakui kalau kami bangga dengan kisah ini, lucu memang. Mungkin kami tidak akan pernah dikenal oleh guru karna kebaikan atau prestasi kami, tapi kisah ini akan sulit dilupakan oleh mereka.

Alkohol, bolos, dan semua perkelahian yang kami lakukanmemang bukanlah hal yang baik. Kami tau itu. Namun kami menyukainya, hanya itualasan kami melakukannya. Satu alasan itu sudah cukup untuk membuat kami tetap melakukannya. Mungkin sangat sulit untuk menjelaskan kegilaan-kegilaan yang kami lakukan ini kepada orang banyak. Namun untuk apa mencemaskan hal itu.Tidak ada yang perlu di cemaskan selama kami senang.

Semua kebersamaan ini pasti akan berakhir suatu saat nanti. Perpisahanadalah satu hal yang jelas tidak kami inginkan, namun tidak bisa kami hindari. Dan akhirnya hal tersebut pun terjadi. Aku yang pertama memulainya ketikaberhenti bersekolah karena sebuah alasan konyol. Selanjutnya mereka yang tersisa di pisahkan dengan pekerjaan dan pernikahan mereka masing-masing. Dan satu hal yang tak pernah terpikir oleh kami terjadi, ketika Eko harus mendahulikami menghadap Yang Maha Kuasa.

Sahabat atau hubungan apapun itu ada kebersamaan dan ada perpisahan. Sengaja ku tulis kisah konyol yang menurut kami hebat ini agar mereka yang lupa bisa mengingatnya. Agar hubungan yang telah rusak dimakan waktu bisasedikit terperbaiki.

Selasa, 25 Agustus 2015

TERIMA KASIH CINTA






Kisah ini bermula disaat aku kelas dua Smk, ketika masih PKL (praktek kerja lapangan) di salah satu mall terbesar di kota jambi. Disanalah aku menemukan cinta pertamaku. Aku samaseperti lelaki normal lainnya, pertama kali menilai wanita hanya melihat dari wajahnya saja. Mega terlihat paling menarik diantara banyaknya wanita-wanita cantik disana.Danterlalu banyak lelaki yang mendekatinya, sehinggakeinginanku untuk mendekatinyapupus.

Banyak teman-temanku yang tertarik kepada Mega dan terus-menerus membicarakannya.Sebenarnya aku juga sama seperti mereka, namun aku menahan diri. Karena bagaimana mungkin seorang lelaki kampung yang baru belajar gaul, yangtidak bisa bawa motor dantidak memiliki waktu normal seperti lelaki lainnya bisa mendapatkannya. Waktu yang kupunya tidak banyak, aku bersekolah di siang hari, serta pada pagi hari dan malam harinya kuhabiskan untuk menjaga sekaligus merawat rumah orang yang menyekolahkanku.
Selama menjalani masa PKL ada seorang wanita yang dekat denganku.Isa si wanita china yang kerja part time di mall tempatku PKL.Dia lumayan menarik.Wajahnya bisa dibilang manis, namun setelah lumayan dekat dengannya aku sadar bahwa tidak ada hal yang benar-benar menarik darinya selain wajahnya. Hubungan kami berakhir sebatas teman saja.

Sebuah keajabian terjadi.Mega, wanita yang selama ini diimpikan hampir semua siswa PKL memberi isyarat untuk mendekatiku.Ketika ia meminta nomor handphoneku, sebenarnya itu adalah hal yang membanggakan dan membahagiakan bagiku, tapi aku berusaha untuk menahan diridengan cara tidak memberikan nomor handphoneku kepadanya. 

Akhirnya aku tidak mampu menahan diri.Aku meminta nomor Mega dari temanku, dan langsung menghubunginya pada malam hari sepulang PKL.Pada malam kedua aku kembali menghubunginya, namun aku sempat salah tingkah dibuatnya, kata-kata yang tak seharusnya ku ucapkanpun keluar sendirinya dari mulut yang belum pintar untuk berbicara ini.

“Mega sepertinya kita nggak cocok” kurang lebih inti dari pesan yang kukirim dulu seperti itu.

“maksud kakak apa? Yaudahlah terserah kakak” jawabnya mengakhiri percakapan kami melalui pesan.

Perasaan bersalah yang menjadikan tidurku sulitpun muncul, padahal tidur merupakan hal yang sangat ku sukai.Aku tidak tau kenapa melakukannya.Aku merasa bodoh. Ke esokan harinya Mega terlihat sangat berubah, wajah cantiknya ia tekuk dan palingkan ketika aku melihatnya.Sepulang PKL aku berusaha meminta maaf kepadanya dan berharap semuanya bisa dimulai dari awal lagi.

“kak. Mega itu udah maafin semua kesalah-kesalahan orang samaMega walaupun mereka nggak minta maaf sama Mega”. Perkataan darinya yang membuatku semakin kagum kepadanya.

“Dia adalah wanita cantik berhati malaikat”.batinku dalam hati.Setelah permintaan maafku, hubunganku dengannya menjadi lebih dekat dan lebih dekat lagi. Sampai pada akhirnya di pagi hari ketika ia akan menaikan bendera, kata-kata yang telah lama ingin ku ucapkan kepadanya berhasil ku ungkapkan, walau hanya melalui sebuah pesan yang menempuh perjalan yang jauh. Perasaan legapun muncul bersamaan dengan perasaan bahagia ketika ia membalas pesanku dengan kata “kalo gitu sayang balek lah”. 

aku tidak tau alasan apa yang membuatku begitu mencintainya. dia memang cantik dan mempesona, sifatnya baik dan sangat menarik. dia wanita yang pintar dan menawan, namun aku rasa bukan itu yang membuatku begitu mencintainya. Setiap detik yang kulalui bersamanyalah yang menumbuhkan rasa itu.Saat dimana aku mendengar suaranya dan tawanya yang tidak begitu indah namun selalu mampu membuatku tersenyum sendiri.Saat dimana aku melihat senyumnya, wajahnya, matanya, bahkan rambut hitamnya yang terlihat seperti mahkota yang dikenakan oleh seorang putri dari langit.

Aku sadar, ternyata waktu yang ia berikan kepadaku lah yang membuatku begitu mencintainya. Sehingga ketika ia tidak menyisihkan waktu yang ia punya untukku, cinta ini yang awalnya bersinar terang mulai meredup seperti malam yang kesepian. Hubungan kami lebih banyak kami habiskan melalui handphone, walaupun begitu aku selalu menghargai setiap detiknya yang kuhabiskan untuk mengirim pesan ataupun menelponnya.Setidaknya itulah yang kurasakan sampai orang ketiga masuk kedalam hubungan kami.

Penyebab perpisahan kami adalah kesalahanku. Dulu aku pernah mengizinkannya untuk menjalin hubungan dengan lelaki lain, tanpa syarat! Aku melakukannya hanya sebagai bukti bahwa aku benar-benar mencintainya.Aku juga berharap itu bisa menjadi senjata untuk membuat Mega bisa terus mencintaiku.Namun kenyataan justru tidak sejalan dengan harapan. Ketika Mega menjalin hubungan dengan lelaki lain disaat aku telah selesai melakukan PKL di mall tempat Mega bekerja. Aku merasakan sakit yang belum pernah ku rasakan sebelumnya.Aku bernafas seperti biasanya, namun dadaku terasa sesak.Aku hanya mampu tersenyum dan berpura-pura tidak mengalami apa-apa ketika berbincang dengannya melalui telephone.

Andai saja aku memiliki waktu dan keadaan yang sama dengan lelaki normal lainnya maka tidak perlulah ia memintaku untuk membuktikan cinta yang aku punya. Aku sadar tidak bisa memberikannya seperti apa yang diberikan lelaki kepada kekasihnya, itu jugalah sebabnya aku mengizinkannya untuk menjalin hubungan dengan lelaki lain yang lebih nyata. Tidak seperti aku, yang hanya kekasih bayangan.

Di hari ulang tahunnya pada tanggal 16 Mei 2009 aku membawakan beberapa hadiah untuknya.Aku terpaksa harus menipu bos di tempatku bekerja agar bisa bertemu dengannya.Itu adalah pertemuan terakhirku dengannya.Di saat itu hubungannya dengan kekasih barunya telah berakhir. Dan disaat itu jugalah hubungan kami benar-benar akansegera berakhir.

“makasih ya kak kadonya. Mega sadar kalau ada orang yang betul-betul sayang sama Mega”. Pesan darinya yang membuatku sadar bahwa hubungan ini tidak bisa bertahan lama.Karna hal yang paling dibutuhkan untuk menyelamatkan hubunganku dengan Mega adalah waktu dan keadaan.Aku tidak punya itu dan jika aku punya pasti sudah kuberikan.

Tidak ada yang bisa dipertahankan dari suatu hubungan yang dimana keadaan dan waktu tidak berpihak.Itu adalah takdir yang tidak bisa kutentang. Memang aku pernah berjanji akan selalu menyayanginya sampai kapanpun, tapi tidak sekalipun Mega terlihat menginginkan janji itu. Terserahlah dia menganggapku apa. Yang jelas janji itu kubuat karena itu adalah hal yang sangat ku inginkan pada saat itubukan karena aku siap menghadapi semua rintangan hanya agar aku selalu menyayanginya.

Hubungan kami berakhir di saat rasa cinta ini masih ada, walau tidak sebesar dulu.Aku memang seorang pecundang, tapi aku tidak pernah benar-benar merasa seperti seorang pecundang. Karna tidak ada seorang pecundang yang berhasil mendapatkan hati seorang tuan putri seperti Mega. 

3 bulan lebih setelah hubunganku dengan Mega berakhir, aku mulai mencoba untuk memulai hubungan baru.Tepatnya disaat aku sudah berada di kelas 3 Smk. Hubungan kali ini berbeda dengan sebelumnya.Waktu dan keadaan saat ini sangat bersahabat.Walaupun kami hanya bisa bertemu dan berhubungan di saat sekolah saja, namun itu sudah cukup.

Aku melakukan hal terbaik yang aku bisa untuk menjaga hubungan ini.Aku belajar banyak dari hubunganku dengan Mega dulu. Aku tidakakan berbohong lagi untuk terlihat hebat, seperti yang kulakukan kepada Mega. Aku hanya mengatakan apa adanya, namun memberikan lebih dari yang ia inginkan.

Setelah beberapa lama menjalin hubungan dengannya, bayangan Mega kembali hadir.Aku mencoba mendekatinya, namun sudah terlambat.Mungkin dia memang sudah memaafkanku, tapi pasti kesalahanku masih membekas di benaknya. Cinta di masa lalu mungkin memang telah mati, namun ia akan hidup kembali dan selalu menghantui jika cinta yang kita punya pada saat ini tidak lebih baik darinya.Itulah yang kurasakan.
Hari-hari yang kulalui sempat penuh dengan cinta, sampai semuanya terbongkar jelas. Terlalu banyak kebohongan-kebohongan yang ia lakukan. Semua hal menarik yang membuatku mencintainya ternyata hanyalah pribadi palsu.Ia melakukannya hanya untuk membuatku cinta kepadanya.

Aku telah berkali-kali berusaha untuk mengakhiri hubunganku dengannya. Banyak cara yang ia lakukan agar hubungan kami tidak berakhir. Ancaman bunuh diri dan air mata selalu mampu meluluhkanku. Yang membuatku bertahan bukanlah karena ancaman ataupun air matanya, tapi karena aku sadar bahwa ia masih begitu mencintaiku.

Aku beruntung.Setelah sekian lama menjalani hubungan dengannya dan banyak hal-hal sulit yang telah ku lewati.Hubungan kami akhirnya berakhir.Banyak hal berharga yang kembali kudapatkan dari hubungan yang pernah kulalui. Aku menemui wanita yang tepat, namun tidak  memberikan kemampuan terbaik yang aku mampu kepadanya.Namun disaat aku menemukan wanita yang tidak tepat, justru aku memperlakukannya dengan sebaik-baiknya yang aku mampu.

Terkadang penyesalan karena merasa salah sempat menghantui hari-hariku.Namun aku selalu mampu menghibur diriku dengan mengatakan sesuatu kepada diriku sendiri “Itu bukan kesalahanmu. Itu adalah takdirmu”.

Terkadang cinta memang memberikan rasa sakit yang besar.Namun pelajaran yang kita peroleh dari rasa sakit itu jauh lebih besar dari rasa sakit itu sendiri.Ucapkanlah terimakasih kepada cinta.Bukan karena rasa sakitnya, tapi karena pelajarannya.

Rabu, 17 Juni 2015

BINTANG IKLAN MARLBORO MENJADI SEORANG ANTI ROKOK

Mr.Mc Laren bintang iklan MARLBORO MAN, mengidap kanker paru2,
menjadi seorang ANTI ROKOK, dan meninggal usia 51.

Kata akhir sebelum meninggal:
`Take care of the children. Tobacco will kill you, and I am living proof of it...

#Jagalah anak-anak. Rokok akan membunuhmu dan aku adalah saksi hidup akan hal itu..

Jumat, 13 Maret 2015

GAMBAR PENGORBANAN AYAH DAN IBU


Di bawah ini adalah gambar yang ditujukan untuk kita. Agar kita lebih sadar dan lebih menghargai kasih sayang orang tua kita. gambar di bawah ini hanyalah segelintir contoh dari perjuangan orang tua kita. karna sesungguhnya perjuangan yang telah dan akan dilakukan oleh kedua orang tua kita jauh lebih besar dari yang ada pada gambar di bawah ini!







SEORANG AYAH YANG TETAP BEKERJA DISAAT MENGALAMI SAKIT PARAH




SEORANG IBU YANG RELA KEHUJANAN DEMI MEMAYUNGI ANAKNYA


























masihkah terpikir oleh kita untuk mengabaikan orang tua kita??? dan mementingkan pacar??

Kamis, 12 Maret 2015

CERPEN KARYA ASMA NADIA "menyentuh hati :'( "



Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.

Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.

Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap.Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.

Kamu pasti bercanda!

Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.

Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.

Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!

Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?

Nania terkesima.

Kenapa?

Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.

Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!

Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur.Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!

Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.

Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.

Tapi kenapa?

Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.

Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.

Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!

Cukup!

Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.

Mereka akhirnya menikah.

***

Setahun pernikahan.

Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.

Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.

Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.

Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.

Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.

Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!

Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.

Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.

Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!
Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?

Rafli juga pintar!
Tidak sepintarmu, Nania.

Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan.
Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.

Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.

Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.

Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.

Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..

Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.

Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!

Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.

Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.

Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.
Cantik ya? dan kaya!

Tak imbang!

Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.

Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!

Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.

Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.

Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.

Baru pembukaan satu.
Belum ada perubahan, Bu.
Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.

Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.

Masih pembukaan dua, Pak!
Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.

Bang?
Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.

Dokter?

Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.

Mungkin?
Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu?
Bagaimana jika terlambat?

Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.

Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.

Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.

Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.

Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.

Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.

Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.

Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.

Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..

Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.

Nania, bangun, Cinta?
Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.

Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,

Nania, bangun, Cinta?
Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.

Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.

Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.

Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.

Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.

Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.

Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?

Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.

Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.

Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.

Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.

Baik banget suaminya!
Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!

Nania beruntung!
Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.

Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!

Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.

Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?

Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?

Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.

Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi
sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.

Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.

Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat