Minggu, 29 Juni 2014

Anak Ustad dan keluhan sahabatnya



Abdullah adalah anak Ustad yg cukup terkenal dikampungnya,
dia sangat sering menjadi tempat bertanya dan berkeluh kesah sahabatnya...
suatu ketika disaat jam istirahat ada sahabat yang bernama Hasan teman sekelas Abdullah mengadukan masalahnya kepada Abdullah...

Hasan : Abdullah, saya punya suatu masalah tolonglah bantu saya menyelesaikan masalah saya!

Abdullah : apa masalah kamu hasan, Insya Allah saya akan bantu.

Hasan : begini Abdullah bagaimana caranya saya mensyukuri kamar saya padahal kamar saya sangat sempit...

Abdullah : saya ada satu solusi, tapi berjanjilah kamu akan menlaksanakan setiap solusi yang saya berikan!

Hasan : ya katakanlah apakah solusinya hai Abdullah.

Abdullah : baiklah kalau begitu, saya memimnjakan sepeda saya kepada kamu dan bawalah sepeda saya ini sepulang sekolah dan simpanlah dikamar kamu dan jangan keluarkan sampai aku menyuruhmu mengeluarkannya.

hasan merasa aneh dg nasihat Abdullah,namun dikarenakan kepercayaannya kepada Abdullah, ia langsung mengikuti solusi yg diberikan oleh Abdullah.

Keesokan paginya, disaat pelajaran belum dimulai Hasan mendatangi Abdullah.

Hasan : wahai Abdullah, sungguh solusi dari kamu hanya membuat kamar saya semakin terasa sempit.

Abdullah : tenanglah Hasan, selepas pulang sekolah mampirlah kerumahku ada sesuatu yang ingin aku pinjamkan kepadamu.

Hasan : baiklah kalau begitu.

Setelah pulang sekolah Abdullah mengambil meja belajarnya dan menyuruh agar Hasan membawanya dan menyimpannya dirumahnya.
Keesokan paginya Hasan mendatangi Abdullah kembali mendatangi Abdullah.

Hasan : wahai Abdullah sungguh kamarku terasa semakin sempit dg solusimu yang kedua ini

Abdullah : tenanglah Hasan, dirumahku ada satu lemari pakaian, bawalah nanti pulang kerumahmu dan simpanlah selama 3 hari.

Hasan mematuhi apa yang dikatakan Abdullah, ia menyimpan lemari pakaian tersebut didalam kamarnya selama 3 hari, setelah itu Hasan kembali mendatangi Abdullah dan menyampaikan keluhannya.

Hasan : wahai Abdullah, sungguh kamarku terasa semakin sempit, setelah aku mengikuti semua solusi yang kamu berikan..

Abdullah : tenanglah Hasan, nanti setelah pulang sekolah, aku akan mengambil kembali meja belajar ku, dan lihatlah apa yg terjadi setelah itu.

Keesokan harinya setelah Abdullah mengambil meja belajarnya dari Hasan, Hasan kembali mendatangi Abdullah dg wajah yg sedikit ceria.

Hasan : wahai Abdullah, sungguh sekarang aku merasa kamarku menjadi jauh lebih lapang dari sebelumnya.

Abdullah : Alhamadulillah, Kalau begitu nanti sepulang sekolah izinkan aku mengambil sepedaku kembali dari kamarmu.

Hasan : ya silahkan.

Keesokan harinya lagi, hasan mendatangi Abdullah dg wajah yg jauh lebih ceria dibandingkan kemaren.

Hasan : sungguh Abdullah sekarang kamarku terasa jauh lebih lapang dibandingkan sebelumnya, terimakasih Abdullah atas solusimu.

Abdullah :Alhamdulillah, kalau begitu jika kamu benar sudah merasa lebih baik, maka izinkalah aku untuk mengambil kembali lemari pakaianku.

Hasan : ya silahkan Abdullah.

Keesokan harinya, Hasan kembali mendatangi Abdullah dg wajah yg penuh dg kegembiraan


Hasan : Alhadulillah, terimakasih Abdullah atas nasihat yang engkau berikan, sungguh sekarang aku sudah merasa lebihbaik, dan lebih bisa mensyukuri kamar yang diberikan Allah kepadaku.

Abdullah : Alhamdulillah, aku turut bergembira dengan keadaan kamu sekarang Hasan. Sebenarnya yang menjadikan kita tidak mau mensyukuri nikmat Allah adalah karena kita tidak mau membayangkan hal yg jauh lebih buruk  yang bisa saja terjadi kepada kita. Padahal rejeki itu ada dua, pertama rejeki yang berupa kebaikan dari Allah dan yg kedua rejeki berupa keburukan yang tidak ditimpakan Allah kepada kita. Maka senantiasa bersyukurlah disetiap saat!

Diangkat dari kisah 1001 kisah Abu Nawas.

Kamis, 26 Juni 2014

debat doktor muslimah vs pewawancara jail

seorang doktor Muslimah berjilbab
diwawancarai wartawan asing yang menyatakan
pakaiannya itu tidak mencerminkan pengetahuannya
pewawancara berkata "kami berkesimpulan jilbab itu simbol keterbelakangan dan kemunduruan"
doktor Muslimah itu menjawab dengan cerdas dan mengatakan
 "manusia diawal masa hampir telanjang, bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan mulai mengenakan busana,
apa yang saya kenakan ini sebenarnya adalah
lambang kecanggihan dan kemajuan berpikir
yang telah dicapai manusia berabad abad lamanya
adapun ketelanjangan adalah simbol keterbelakangan dan
kembalinya manusia kepada kejahilan
seandainya ketelanjangan itu simbol kemajuan
maka bisa dikatakan binatang telah mencapai puncak peradaban"

Selasa, 24 Juni 2014

Kisah seseorang dikejar Singa didalam sumur "Luqmanul Hakim"

kita itu ibaratkan seseorang yang dikejar Singa di hutan yang luas
kita hanya bisa berlindung darinya disebuah sumur tua
yang didalamnya ada akar-akar yang sudah tua
kita hanya bisa bergelantungan diakar tersebut
karna dibawah sumur itu terdapat ular besar yang sedang menununggu kita terjatuh
sementara diatas kita ada tikus hitam dan putih yang sedang menggigiti
akar yang menjadi tempat kita bergelantungan
kemudian didepan kita ada madu yang sangat manis
ketika kita mencicipinya kita langsung melupakan
singa, ular, akar, dan tikus hitam dan putih tersebut

nb: Singa adalah maut yang selalu mengejar kita
akar adalah umur kita
tikus hitam adalah malam
tikus putih adalah siang yang terus menggerogoti umur kita
sementara ular adalah kubur yang setia untuk menunggu kita mendatanginya

orang yang paling bodoh

Cerita Inspiratif - 2,"Anak Paling Bodoh"

Tukang cukur berkata, "Itu Bejo, dia anak paling bodoh di dunia"

"Apa iya?" jawab pengusaha

Lalu tukang cukur memanggil si Bejo, ia lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu menyuruh Bejo memilih,
"Bejo, kamu boleh pilih & ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!"

Bejo melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp. 500.

Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata,
"Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang logam yang nilainya paling kecil."

Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan
pulang dia bertemu dengan Bejo. Karena merasa penasaran dengan apa yang

dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya, "Bejo, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp. 1000 dan Rp.

500, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp. 500, kenapa tak ambil yang Rp. 1000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp. 500?"

Bejo pun berkata, "Saya tidak akan dapat lagi Rp. 500 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp. 1000, berarti dia tidak akan mau memberikan saya 500 lagi setiap harinya..."