Minggu, 22 Juli 2012

13 Pesan Lukmanul Hakim

بسم الله الرحمن الرحيم

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepada anaknya : “Hai anakku.. janganlah kamu mempersekutukan ALLAH, sesungguhnya mempersekutukan ALLAH adalah benar-benar kedzaliman yang besar..” (QS. Luqman 13)

Wahai anakku.. Sesungguhnya laut ini dalam, banyak sudah manusia yang tenggelam, maka jadikanlah TAQWA sebagai bahteramu, IMAN sebagai kemudinya, dan TAWAKAL sebagai layarnya.. Semoga kamu selamat..

Wahai anakku.. jangan cemarkan wajahmu dengan meminta-minta, jangan lampiaskan marahmu dengan keburukan yang mencoreng nama baikmu, dan ketahuilah batas kemampuanmu, niscaya hidupmu bermanfaat..

Wahai anakku.. orang yg merasa dirinya hina dan rendah diri dlm beribadah dan taat kepada ALLAH, maka dia itu orang yg thawadu.. lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha mengindari maksiat..

Wahai anakku.. seandainya ibu bapakmu marah kepadamu karena kesalahan yang kamu lakukan, maka marahnya ibu bapakmu itu adalah bagaikan pupuk untuk tanaman yang menyuburkan dan membawa kebaikan..

Wahai anakku ketahuilah.. memindahkan batu besar dari tempatnya itu lebih mudah daripada mengajar orang yang tidak mau menerima pelajaran..

Wahai anakku.. apabila engkau dihadapkan pada dua pilihan, antara menziarahi orang mati atau datang ke pesta pekawinan, maka pilihlah untuk menziarahi orang mati, karena ia akan mengingatkanmu pada akhirat, sedangkan datang ke tempat orang kawin hanya mengingatkanmu pada kesenangan duniawi..

Wahai anakku.. janganlah kamu telan saja karena manisnya suatu makanan dan jangan kamu muntahkan karena rasa pahit.. karena manis belum tentu menjadikan sehat dan pahit belum tentu mendatangkan kesengsaraan..

Wahai anakku.. bukan suatu kebaikan namanya bila kamu selalu mencari ilmu tapi kamu tidak pernah mengamalkanya.. karena ia sama seperti orang yang mencari kayu bakar, yang setelah banyak dia tak mampu memikulnya.. padahal dia masih mau menambahnya..

Wahai anakku.. bila kamu mau mencari kawan sejati, maka ujilah lebih dulu dengan pura-pura membuat dia marah. Dan bila pada saat dia marah itu, dia masih berusaha menginsafkanmu.. maka bolehlah engkau ambil dia sebagai kawan.. jika tidak demikian, maka berhati-hatilahlah..

Wahai anakku.. bila kamu berteman, tempatkanlah dirimu sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu darinya. Biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu..

Wahai anakku.. bergaulah dengan orang yang alim dan berilmu.. perhatikan kata-kata nasehatnya, karena sesungguhnya hati akan menjadi sejuk mendengar nasehatnya dan hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya, bagaikan tanah yg subur lalu disirami air hujan..

Wahai anakku.. ambillah harta dunia seperlunya saja.. dan nafkahkan selebihnya untuk bekalan akhiratmu.. jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang sampah semuanya, karena engkau nanti akan menjadi pengemis yang membebani orang lain. Sebaliknya.. janganlah engkau peluk dunia ini dan meneguk habis airnya karena sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu hanyalah tanah belaka..

Wahai anakku.. aku mewasiatkan kepadamu tentang delapan perkara.. Jagalah hatimu dalam shalat, jagalah pandanganmu ketika berada di rumah orang, lidahmu dalam majelis, jagalah perutmu dari keserakahan. Juga ingat dua hal dan lupakan dua hal.. Ingatlah ALLAH dan kematian, serta lupakanlah kebaikanmu pada orang lain dan kesalahan mereka kepadamu..

Subhanallah...

“Yaa ALLAH karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk menerima setiap ilmu dan petunjuk dari-Mu, yaa Rabb.. mudahkanlah hati kami mendapatkan hikmah dan hidayah yang datang dari orang-orang shalih sebelum kami.. dan golongkan kami kedaam hamba-hamba yang senantiasa memperbaiki diri..”

Amin yaa Rabbala’lamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar