Kisah
ini bermula disaat aku kelas dua Smk, ketika masih PKL (praktek kerja lapangan)
di salah satu mall terbesar di kota jambi. Disanalah aku menemukan cinta
pertamaku. Aku samaseperti lelaki normal lainnya, pertama kali menilai wanita
hanya melihat dari wajahnya saja. Mega terlihat paling menarik diantara
banyaknya wanita-wanita cantik disana.Danterlalu banyak lelaki yang mendekatinya,
sehinggakeinginanku untuk mendekatinyapupus.
Banyak
teman-temanku yang tertarik kepada Mega dan terus-menerus membicarakannya.Sebenarnya
aku juga sama seperti mereka, namun aku menahan diri. Karena bagaimana mungkin
seorang lelaki kampung yang baru belajar gaul, yangtidak bisa bawa motor dantidak
memiliki waktu normal seperti lelaki lainnya bisa mendapatkannya. Waktu yang
kupunya tidak banyak, aku bersekolah di siang hari, serta pada pagi hari dan malam
harinya kuhabiskan untuk menjaga sekaligus merawat rumah orang yang
menyekolahkanku.
Selama
menjalani masa PKL ada seorang wanita yang dekat denganku.Isa si wanita china
yang kerja part time di mall tempatku PKL.Dia lumayan menarik.Wajahnya bisa
dibilang manis, namun setelah lumayan dekat dengannya aku sadar bahwa tidak ada
hal yang benar-benar menarik darinya selain wajahnya. Hubungan kami berakhir
sebatas teman saja.
Sebuah
keajabian terjadi.Mega, wanita yang selama ini diimpikan hampir semua siswa PKL
memberi isyarat untuk mendekatiku.Ketika ia meminta nomor handphoneku,
sebenarnya itu adalah hal yang membanggakan dan membahagiakan bagiku, tapi aku
berusaha untuk menahan diridengan cara tidak memberikan nomor handphoneku
kepadanya.
Akhirnya
aku tidak mampu menahan diri.Aku meminta nomor Mega dari temanku, dan langsung
menghubunginya pada malam hari sepulang PKL.Pada malam kedua aku kembali
menghubunginya, namun aku sempat salah tingkah dibuatnya, kata-kata yang tak
seharusnya ku ucapkanpun keluar sendirinya dari mulut yang belum pintar untuk
berbicara ini.
“Mega
sepertinya kita nggak cocok” kurang lebih inti dari pesan yang kukirim dulu
seperti itu.
“maksud
kakak apa? Yaudahlah terserah kakak” jawabnya mengakhiri percakapan kami
melalui pesan.
Perasaan
bersalah yang menjadikan tidurku sulitpun muncul, padahal tidur merupakan hal
yang sangat ku sukai.Aku tidak tau kenapa melakukannya.Aku merasa bodoh. Ke
esokan harinya Mega terlihat sangat berubah, wajah cantiknya ia tekuk dan
palingkan ketika aku melihatnya.Sepulang PKL aku berusaha meminta maaf
kepadanya dan berharap semuanya bisa dimulai dari awal lagi.
“kak.
Mega itu udah maafin semua kesalah-kesalahan orang samaMega walaupun mereka
nggak minta maaf sama Mega”. Perkataan darinya yang membuatku semakin kagum
kepadanya.
“Dia
adalah wanita cantik berhati malaikat”.batinku dalam hati.Setelah permintaan
maafku, hubunganku dengannya menjadi lebih dekat dan lebih dekat lagi. Sampai
pada akhirnya di pagi hari ketika ia akan menaikan bendera, kata-kata yang
telah lama ingin ku ucapkan kepadanya berhasil ku ungkapkan, walau hanya
melalui sebuah pesan yang menempuh perjalan yang jauh. Perasaan legapun muncul
bersamaan dengan perasaan bahagia ketika ia membalas pesanku dengan kata “kalo
gitu sayang balek lah”.
aku
tidak tau alasan apa yang membuatku begitu mencintainya. dia memang cantik dan
mempesona, sifatnya baik dan sangat menarik. dia wanita yang pintar dan menawan,
namun aku rasa bukan itu yang membuatku begitu mencintainya. Setiap detik yang
kulalui bersamanyalah yang menumbuhkan rasa itu.Saat dimana aku mendengar
suaranya dan tawanya yang tidak begitu indah namun selalu mampu membuatku
tersenyum sendiri.Saat dimana aku melihat senyumnya, wajahnya, matanya, bahkan
rambut hitamnya yang terlihat seperti mahkota yang dikenakan oleh seorang putri
dari langit.
Aku
sadar, ternyata waktu yang ia berikan kepadaku lah yang membuatku begitu mencintainya.
Sehingga ketika ia tidak menyisihkan waktu yang ia punya untukku, cinta ini
yang awalnya bersinar terang mulai meredup seperti malam yang kesepian. Hubungan
kami lebih banyak kami habiskan melalui handphone, walaupun begitu aku selalu
menghargai setiap detiknya yang kuhabiskan untuk mengirim pesan ataupun
menelponnya.Setidaknya itulah yang kurasakan sampai orang ketiga masuk kedalam
hubungan kami.
Penyebab
perpisahan kami adalah kesalahanku. Dulu aku pernah mengizinkannya untuk
menjalin hubungan dengan lelaki lain, tanpa syarat! Aku melakukannya hanya
sebagai bukti bahwa aku benar-benar mencintainya.Aku juga berharap itu bisa
menjadi senjata untuk membuat Mega bisa terus mencintaiku.Namun kenyataan
justru tidak sejalan dengan harapan. Ketika Mega menjalin hubungan dengan
lelaki lain disaat aku telah selesai melakukan PKL di mall tempat Mega bekerja.
Aku merasakan sakit yang belum pernah ku rasakan sebelumnya.Aku bernafas
seperti biasanya, namun dadaku terasa sesak.Aku hanya mampu tersenyum dan berpura-pura
tidak mengalami apa-apa ketika berbincang dengannya melalui telephone.
Andai
saja aku memiliki waktu dan keadaan yang sama dengan lelaki normal lainnya maka
tidak perlulah ia memintaku untuk membuktikan cinta yang aku punya. Aku sadar
tidak bisa memberikannya seperti apa yang diberikan lelaki kepada kekasihnya,
itu jugalah sebabnya aku mengizinkannya untuk menjalin hubungan dengan lelaki
lain yang lebih nyata. Tidak seperti aku, yang hanya kekasih bayangan.
Di
hari ulang tahunnya pada tanggal 16 Mei 2009 aku membawakan beberapa hadiah
untuknya.Aku terpaksa harus menipu bos di tempatku bekerja agar bisa bertemu
dengannya.Itu adalah pertemuan terakhirku dengannya.Di saat itu hubungannya
dengan kekasih barunya telah berakhir. Dan disaat itu jugalah hubungan kami
benar-benar akansegera berakhir.
“makasih
ya kak kadonya. Mega sadar kalau ada orang yang betul-betul sayang sama Mega”.
Pesan darinya yang membuatku sadar bahwa hubungan ini tidak bisa bertahan lama.Karna
hal yang paling dibutuhkan untuk menyelamatkan hubunganku dengan Mega adalah
waktu dan keadaan.Aku tidak punya itu dan jika aku punya pasti sudah kuberikan.
Tidak
ada yang bisa dipertahankan dari suatu hubungan yang dimana keadaan dan waktu
tidak berpihak.Itu adalah takdir yang tidak bisa kutentang. Memang aku pernah
berjanji akan selalu menyayanginya sampai kapanpun, tapi tidak sekalipun Mega
terlihat menginginkan janji itu. Terserahlah dia menganggapku apa. Yang jelas
janji itu kubuat karena itu adalah hal yang sangat ku inginkan pada saat
itubukan karena aku siap menghadapi semua rintangan hanya agar aku selalu
menyayanginya.
Hubungan
kami berakhir di saat rasa cinta ini masih ada, walau tidak sebesar dulu.Aku memang
seorang pecundang, tapi aku tidak pernah benar-benar merasa seperti seorang
pecundang. Karna tidak ada seorang pecundang yang berhasil mendapatkan hati
seorang tuan putri seperti Mega.
3
bulan lebih setelah hubunganku dengan Mega berakhir, aku mulai mencoba untuk
memulai hubungan baru.Tepatnya disaat aku sudah berada di kelas 3 Smk. Hubungan
kali ini berbeda dengan sebelumnya.Waktu dan keadaan saat ini sangat
bersahabat.Walaupun kami hanya bisa bertemu dan berhubungan di saat sekolah
saja, namun itu sudah cukup.
Aku
melakukan hal terbaik yang aku bisa untuk menjaga hubungan ini.Aku belajar
banyak dari hubunganku dengan Mega dulu. Aku tidakakan berbohong lagi untuk
terlihat hebat, seperti yang kulakukan kepada Mega. Aku hanya mengatakan apa
adanya, namun memberikan lebih dari yang ia inginkan.
Setelah
beberapa lama menjalin hubungan dengannya, bayangan Mega kembali hadir.Aku
mencoba mendekatinya, namun sudah terlambat.Mungkin dia memang sudah
memaafkanku, tapi pasti kesalahanku masih membekas di benaknya. Cinta di masa
lalu mungkin memang telah mati, namun ia akan hidup kembali dan selalu
menghantui jika cinta yang kita punya pada saat ini tidak lebih baik darinya.Itulah
yang kurasakan.
Hari-hari
yang kulalui sempat penuh dengan cinta, sampai semuanya terbongkar jelas.
Terlalu banyak kebohongan-kebohongan yang ia lakukan. Semua hal menarik yang
membuatku mencintainya ternyata hanyalah pribadi palsu.Ia melakukannya hanya
untuk membuatku cinta kepadanya.
Aku
telah berkali-kali berusaha untuk mengakhiri hubunganku dengannya. Banyak cara
yang ia lakukan agar hubungan kami tidak berakhir. Ancaman bunuh diri dan air
mata selalu mampu meluluhkanku. Yang membuatku bertahan bukanlah karena ancaman
ataupun air matanya, tapi karena aku sadar bahwa ia masih begitu mencintaiku.
Aku
beruntung.Setelah sekian lama menjalani hubungan dengannya dan banyak hal-hal
sulit yang telah ku lewati.Hubungan kami akhirnya berakhir.Banyak hal berharga
yang kembali kudapatkan dari hubungan yang pernah kulalui. Aku menemui wanita
yang tepat, namun tidak memberikan
kemampuan terbaik yang aku mampu kepadanya.Namun disaat aku menemukan wanita
yang tidak tepat, justru aku memperlakukannya dengan sebaik-baiknya yang aku
mampu.
Terkadang
penyesalan karena merasa salah sempat menghantui hari-hariku.Namun aku selalu
mampu menghibur diriku dengan mengatakan sesuatu kepada diriku sendiri “Itu
bukan kesalahanmu. Itu adalah takdirmu”.
Terkadang
cinta memang memberikan rasa sakit yang besar.Namun pelajaran yang kita peroleh
dari rasa sakit itu jauh lebih besar dari rasa sakit itu sendiri.Ucapkanlah terimakasih
kepada cinta.Bukan karena rasa sakitnya, tapi karena pelajarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar