Amirul Mukminin Umar bin Khaththab r.a mendengar ada seorang penggembala cilik yang jujur. Beliau pun tertarik untuk membuktikan kejujuran anak itu.
Suatu hari Amirul Mukminin menjumpainya ketika penggembala tersebut
sedang menggiring domba-dombanya. Umar segera menegurnya, "Hai anak
kecil! Kamu menggembalakan dombamu dengan sangat baik. Aku ingin membeli
sebagian dari domba-dombamu yang sehat ini dengan harga dua kali
lipat!"
Sang anak tidak mengetahui bahwa yang menegurnya itu adalah Amirul
Mukminin karena pakaiannya sangat sederhana dan merakyat. Ia menjawab,
"Maaf, Tuan, domba-domba ini bukan milikku! Aku tidak bisa menjualnya!"
Ternyata anak itu tidak tergiur dengan tingginya harga yang Umar
tawarkan. Umar kembali membujuk, "Ia tidak akan tahu jika beberapa
dombanya aku beli karena domba-domba peliharaannya begitu banyak!"
Dengan sifat kejujurannya itu, si penggembala cilik
tidak bergeming. Ia berkata, "Tidak, ia akan tahu jika domba yang ia
titipkan padaku berkurang jumlahnya!"
Umar tidak putus asa untuk menawarkan ide lain, "Katakan saja kepada majikanmu bahwa dombanya dimakan serigala!"
Sang penggembala cilik terdiam. Umar merasa bahwa kali ini ia berhasil
meruntuhkan kejujuran sang penggembala cilik. Tiba-tiba anak itu
berkata, "Mungkin majikanku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada
domba-dombanya. Akan tetapi, Allah Maha tahu!" jawab penggembala cilik
singkat.
Subhanallah, Umar begitu terharu melihat kejujuran seorang anak kecil
penggembala domba tersebut. Amirul Mukminin segera menemui majikan anak
itu dan membayar sejumlah uang untuk membebaskan penggembala jujur itu
dari perbudakannya. Sang Amirul Mukminin pun melepasnya sebagai seorang
hamba Allah yang merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar