Ketika seseorang berpindah pemahaman/ Agama bisa disebabkan
dua faktor. Pertama karena iming-iming imbalan atau seseorang tersebut memang
memiliki suatu tujuan. Yang kedua karena panggilan hati atau karena Hidayah. Di
Indonesia ada empat golongan atau organisasi Islam; NU, Muhammadiyah, Salafi
dan Jamaah Tabligh. Siapakah yang paling benar di antara mereka berempat
tidaklah penting. Yang terpenting Selama 2 kalimat syahadat telah terucap.
Al-Qur’an dan Sunnah mereka pegang teguh dan tidak mereka perselisihkan maka
mereka adalah Islam.
Lihatlah tata cara shalat subuh. Sebagian dari umat Islam
ada yang berqunut dan ada yang tidak. Mereka semua memiliki dalil atas apa yang
mereka lakukan. Siapakah yang paling benar? Mereka yang paling benar adalah
mereka yang menghormati perbedaan dan tidak merasa dirinya paling benar. Itu adalah
masalah khilafiyah. Untuk masalah ini tidak boleh seorang pun
memaksa untuk mengikuti pendapatnya. Akan tetapi yang dilakukan adalah
sampaikanlah hujjah dengan alasan ilmiah. Jika telah terang salah satu dari dua
pendapat yang diperselisihkan, ikutilah. Namun untuk pendapat yang lain tidak perlu
diingkari (dengan keras).”
Baru baru ini kita dihebohkan dengan
Perkataan seorang Artis yang bernama Teuku Wisnu. Banyak yang bilang artis
tersebut baru tau agama atau baru tumbuh jenggot tapi sudah sembarangan bicara.
Sesuatu yang sangat tidak logis. Karena tidak ada bedanya apa yang ia katakan
tentang membaca Al-Fatiha untuk mayit itu bid’ah dengan apa yang kita katakan
tentang membaca Al-Fatiha untuk mayit itu dianjurkan. Lihat ketika ia berkata
Al-Fatiha untuk mayit bid’ah, itu sudah jelaskan mengganggu kita. Dan begitu
pula sebaliknya ketika kita mengatakan membaca Al-Fatiha untuk mayit itu
dianjurkan juga mengganggu Ia dan orang-orang yang sepaham dengannya. Namun mereka
tidak mencaci apa yang kita katakan. Ia hanya mengingkari, sementara kita
justru menyerangnya. Seolah-olah kitalah yang paling benar dan yang lainnya
salah. Toh bukankah bid’ah dalam ajaran Nu ada dua. Bid’ah hasanah dan bid’ah
dholalah.
dan lagi dengan jiwa ksatria Teuku Wisnu meminta maaf atas kebodohannya dan kekurangan ilmunya. sebuah permintaan maaf yang sangat pintar. karena pada hakikatnya kita ini semua juga bodoh dan masih banyak yang belum kita ketahui, namun karena keangkuhan kitalah kita menjadi merasa pintar.
Bagi saya Islam itu satu. Selama 2 kalimat syahadat telah
terucap. Al-Qur’an dan Sunnah mereka pegang teguh dan tidak mereka
perselisihkan maka tidak ada namanya NU, Muhammadiyah, Salafi dan Jamaah Tabligh yang ada hanyala Islam. Perbedaan hanyalah perbedaan bukan
perpecahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar