Ini adalah kisah tentang salah seorang sahabat Nabi saw. Namanya
‘Abdullah ibn Mas’ud –semoga Allah meridhainya-. Ia memang bukan sahabat
biasa. Ia juga seorang ulama. Tentangnya, Rasulullah saw pernah
berkata : “Sesungguhnya kaki ( Ibnu Mas’ud ) di timbangan Allah pada hari kiamat itu jauh lebih berat daripada gunung Uhud.”Bagaimanakah gerangan perilaku beliau sehingga mendapatkan karunia itu ? Inilah salah satu di antaranya…
Suatu hari, beliau pergi ke pasar dengan membawa beberapa keeping
dirham untuk membeli sedikit makanan. Tanpa diduga, ada seorang pencuri
yang mencuri dirham-dirham itu. Orang-orang yang mengenal ‘Abdullah ibn
Mas’ud lalu mendoakan kesialan untuk pencuri itu. Namun beliau justru
mengatakan : “Kalian jangan mendoakan kesialan untuknya. Akulah pemilik
dirham-dirham itu, aku akan berdoa untuknya, dan harap kalian mau
mengaminkan doaku…”
Beliau kemudian berdoa : “Ya Allah !
Bila engkau mengetahui bahwa orang yang mencuri dirhamku adalah orang
berhajat padanya, maka berkahilah ia dengan dirham itu, dan bila Engkau
mengetahui bahwa ia sebenarnya tidak berhajat padanya, maka Ya Allah !
Jadikanlah ini sebagai kemaksiatan terakhir yang ia lakukan dalam
hidupnya.” ( Wa ‘akhlish Al ‘Amal, hal.91 )
Demikianlah tutur kata dari sebuah hati yang bersih. Dan itulah sumber
dari segala ketenangan jiwa. Menyerahkan semuanya pada ketetapan Allah
Ta’ala. Sebab “yang terbaik adalah apa yang dipilihkan oleh Allah untuk
kita”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar